The Best of people are those who BENEFIT people most

Friday, May 20, 2016

Hindari Kesalahan Etika di MEDSOS

Suka atau tidak, halaman media sosial adalah salah satu cerminan kesan pertama Anda. Dari sepotong tweet, status Facebook, atau foto di Instagram, seseorang bisa dengan mudah membentuk opini terhadap pandangan pribadi dan pilihan gaya hidup Anda. 

Sebelum Anda protes dan mengatakan bahwa media sosial hanya untuk bersenang-senang dan tidak seharusnya dianggap serius, bagaimana jika salah satu followers Anda adalah seorang recruiter? Sebelum mengambil keputusan, lazim bagi pihak HR atau bahkan petinggi perusahaan untuk mengecek dari jejak online si kandidat. B

Apakah solusinya semudah mengubah pengaturan privasi agar hanya bisa dilihat orang tertentu? Tidak juga; masih terlalu riskan. Isi media sosial yang ingin Anda rahasiakan masih bisa beredar di internet jika seseorang di lingkaran sosial Anda menyebarkannya tanpa izin atau jika akun Anda diretas. Anda tidak pernah benar-benar bisa menjamin kerahasiaan di dunia maya dengan pasti. The internet is forever. Informasi dan konten apapun yang Anda post akan tetap ada selamanya.

Karenanya, tetaplah berhati-hati dan hindari melakukan beberapa kesalahan ini jika ingin reputasi profesional Anda tetap cemerlang.

1. Berkeluh kesah tentang pekerjaan

Mungkin Anda sudah tahu kalau poin yang satu ini pasti tidak boleh muncul di halaman media sosial Anda, baik itu keluhan terhadap tugas, atasan, atau kolega. Mereka mungkin tidak pernah melihatnya, tapi "Bosan kerja" atau "Malas kerja hari ini" bisa membuat calon perusahaan baru Anda menganggap Anda punya etika kerja yang lemah.

2. Beropini ofensif terhadap topik sensitif
Boleh-boleh saja Anda angkat bicara atau berdebat soal topik yang Anda minati, tapi ada baiknya Anda menghindari kalimat ofensif atau topik sensitif yang berisiko menyinggung beberapa individu atau komunitas. Selain mudah mengundang kesalahpahaman, opini kontroversial Anda mungkin tidak sejalan dengan budaya perusahaan baru.

3. 'Mengemis' pekerjaan
Social media bisa Anda jadikan alat untuk memetakan langkah karier selanjutnya. tapi jangan pernah menggunakannya untuk membanjiri halaman perusahaan atau organisasi dengan permintaan lowongan kerja. Terus menerus mengirim pesan hanya akan membuat Anda tampak desperate dan tidak profesional.

4. Membanjiri media sosial dengan masalah pribadi
Anda boleh-boleh saja curhat di laman media sosial, tapi jika berlebihan hingga semuanya hanya berisi permasalahan dan keluhan pribadi, maka personal brand Anda hanya akan dikaitkan dengan informasi personal tersebut dan tidak akan terbentuk sesuai harapan Anda. Apalagi jika Anda tidak memisahkan antara akun pribadi dan profesional.

5. Memenuhi media sosial dengan konten kurang profesional
Sekali lagi, persepsi pihak luar terhadap kehidupan Anda mudah sekali terbentuk dengan cepat hanya dengan melirik isi media sosial Anda. Silahkan nikmati sepenuhnya aktivitas Anda di waktu pribadi, namun jika Anda hanya mengisi laman sosial media dengan foto atau video mabuk-mabukkan atau tindakan yang melewati batas etis, peluang karier potensial mungkin akan terlewatkan.



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2016 myblog-syahrullah.blogspot.com. Powered by Blogger.

Positive Thinking

MAKKAH ADALAH PUSAT BUMI

MAKKAH ADALAH PUSAT BUMI

MAKKAH ADALAH PUSAT BUMI Bissmilahirohmaanirrohiim Makkah—juga disebut Bakkah—tempat di mana umat Islam melaksanakan haji itu terbukti...

Followers

Total Pageviews

Labels

Translate

Search This Blog

Pages